Senin, 16 Februari 2009




Lingga-Yoni
(iruw harden, Jakarta, 1229)










terinspirasi setelah secara tak sengaja melihat link ini:
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=5&url=http%3A%2F%2Fwww.yoni.com%2F&ei=o22aSfvtEJyu6gOnzLW2Dg&usg=AFQjCNGFQOMxuYTJ3N8rLZU8AV1zsyfpfQ&sig2=rqWCR_iVoRpqI0jIFuUG1A
v
pernah juga saya tampilkan di:
http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=Ak1tE3hRQXBQgh4f1IXIQVSgRAx.;_ylv=3?qid=20090205062847AA5XEwc
namun dalam bentuk yang lebih ringkas, karna kendala teknis..
v
mengangkat puisi bertemakan "seksualitas" bukan untuk mengagungkan, meng(k)ultuskan, melegalkan (seks bebas); sematamata hanya untuk mendeskripsikan seksualitas sebagai sebuah hal yang wajar, dekat (intim), dan manusiawi melalui koridor seni, khususnya puisi.
semoga Anda yang melihat, membaca, dan mengapresiasi puisi saya ini berkenan dan mendapat pencerahan diri puisi saya ini.

terimakasih tulus

iruw harden (Jakarta, 1729)

1 komentar:

  1. Salut, suatu karya yang fenomenal, dan tentunya dengan tingkat kesulitan tersendiri dalam penciptaan karya ini, agar muncul suatu pesan makana yang kuat!

    Dalam sudut pandang sastra baku > mevisualisasikan secara utuh dari idera imaginatip pengkarya cipta, agar pemaknaan dan atau pesan yang ingin disiratkan tetap utuh, saya rasa karya ini ( Lingga Yoni ) tidak berlebihan, karena apa, imagi saat mengalir pada medium pikir/rasa dan karsa penyair, harus tetap diberikan ruang untuk menampakan pada visualisasi tulisan yang merupakan reikarnasi dari rasa dan karsa yang murni itu sendiri. ( menurutku lho! ) Dan lagi, kalimat yang ada dalam bentukan visualisasi gambar kata tersebut mempunyai penceritaan yang pada intinya merupakan isi tema dari visualisasi gambar kata tersebut, yakni suatu kalimat ( walau seperti sebuah puzzle! ) namun mempunyai satu kesatuan runtut cerita, tentang perjalanan suatu kisah kasih yang didalamnya melebur sifat-sfat manusiawi, yang sangat-sangat komprehensip ( gejolak,nafsu,cinta kasih,dan ketegangan-ketegangan emosional, yang melebur dalam satu kesatuan cinta!> kalau di urai rangkaian kata tersembunyi pada visual gambar kata tersebut, maka cerita pada karya kontemporer "Lingga Yoni ini mungkin bisa saja menjadi beratus-ratus halaman buku! ).

    eperti yang pernah saya sampaikan lewat YM pada Iruw H dan Dave S > bahwa karya "Lingga Yoni" akan tepat sasaran penyampaiannya bila di teaterikalkan dan atau dibuat cerita filim yang mefisualisasikannya dengan gerak dan vokal! )

    Seni bentukan kontemporer dengan tema peleburan jiwa melalui menyatunya raga, menyebabkan sang pengkarya menarik benang tuang seperti tersebut pada bentukan karya agar memudahkan bagunan imagi penikmat baca dalam memaknai karya sarat pesan moral ini! ( saranku, kalau bisa setiap karya yang memiliki multitafsir arti dari adanya visualiosasi bentukan kata, sebisanya diberi sedikit catatan kaki, dan memberi ruang untuk yang memerlukan pemaknaan secara transparan melalui email, agar tidak mengurangi nikmat penikmat baca lainnya, serta agar penyair mendapat flas back yang baik untuk masukan dalam cipta karya selanjutnya.

    Pro dan kontra pada penilaian suatu karya adalah hal yang wajar dalam proses kedewasaan karya itu sendiri!

    Salam lifespirit!

    BalasHapus